Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

24_08

Swing Trading, Gaya Trading Yang Banyak Diminati Oleh Pemula


 Dalam hal ini, swing trader memanfaatkan fluktuasi harga atau naik turunnya harga aset dalam jangka pendek untuk memperoleh profit. Mereka yang melakukan swing trading harus sering mengamati pergerakan harga dengan bantuan grafik harian.

Pengertian swing trading adalah strategi transaksi saham yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara maksimal. Strategi ini biasa digunakan dalam tipe trading, karena sesuai dengan konsepnya yaitu mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Bila dilihat dari namanya, konsep dasar swing trading adalah “beli ketika swing low, jual ketika swing high”. Artinya, swing trading adalah sebuah strategi pembelian saham ketika harganya rendah dan menjualnya apabila harganya naik.

Tidak semua kondisi dapat disebut sebagai swing trading, karena untuk menerapkan strategi ini dibutuhkan beberapa teknik di dalamnya. Pertama, lakukan analisa teknikal dengan cermat guna mengidentifikasi waktu yang tepat untuk menjual atau membeli saham.

Analisa teknikal ini juga dapat membantu para trader untuk mendapat penilaian objektif dari risiko dan menghindari penilaian subjektif. Trader juga harus memperhatikan karakter dari saham yang diinginkannya menggunakan analisa fundamental, tren dan kondisi penyebaran harga di pasar modal.

Ketika kondisi dirasa tidak memungkinkan untuk dilakukannya penjualan, tak jarang trader akan menyimpan atau menahan saham mereka terlebih dahulu, agar mendapat keuntungan maksimal dari harga saham yang fluktuatif.

 

Kelebihan dan Kekurangan Swing Trading

Swing Trading, Gaya Trading Yang Banyak Diminati Oleh Pemula1
Sumber: Freepik

Strategi swing trading tentunya memiliki sederet kelebihan sekaligus kekurangan, yakni sebagai berikut:

1. Kelebihan

Jika dibandingkan day trading maka swing trading memiliki waktu yang lebih cepat untuk trading. Dengan memanfaatkan sebagian besar perubahan pasar yang terjadi, swing trading bisa memaksimalkan potensi keuntungan jangka pendek.

Karena swing trader lazimnya dapat bergantung hanya pada analisis teknis, proses trading pada jenis strategi swing trading umumnya akan lebih sederhana.

 

2. Kelemahan

Risiko perubahan tren pasar yang terjadi pada malam hari dan akhir pekan akan sangat rentan mempengaruhi posisi trading. Swing trader akan terdampak risiko yang lumayan besar apabila terjadi pembalikan arah trend pasar. Karena fokus kepada pergerakan pasar jangka pendek, kemungkinan swing trader akan kehilangan peluang untuk meraih keuntungan yang jauh lebih besar berdasarkan tren jangka panjang.

 

Indikator Swing Trading yang Sering Dipakai

Swing Trading, Gaya Trading Yang Banyak Diminati Oleh Pemula2
Sumber: Freepik

Pada umumnya, ada tiga indikator swing trading yang sering dipakai oleh para trader, yakni sebagai berikut:

 

1. Moving Average (MA)

Moving average merupakan salah satu indikator swing trading yang sering digunakan. Indikator ini memiliki fokus pada harga rata-rata saham yang kemudian dianalisis sehingga ditemukan hasil akhirnya. Adapun rata-rata hasil akhir ini akan menunjukkan tren harga saham tertentu.

Moving average terdiri dari beberapa varian, mulai dari weighted moving average, simple moving average, hingga exponential moving average.

 

2. Moving Convergence Divergence (MACD)

Moving Convergence Divergence (MACD) adalah versi terkini dari indikator moving average. Hadirnya MACD telah mengizinkan deteksi atas kecenderungan tren untuk terjadinya pembalikan arah. Bertindak sebagai konfirmator trend, MACD pun mampu membantu trader untuk bersiap-siap ketika kondisi berubah.

Di samping itu, MACD pun akan mendorong adanya peluang pada perdagangan saham. Meski demikian, MACD diketahui relatif lambat dalam pengaplikasiannya untuk memproses analisis data. Maka dari itu, trader pun sangat disarankan untuk memakai analisis teknis lainnya dalam upaya mendukung penggunaan indikator yang satu ini.

 

3. Price Action and Volume

Terakhir, ada indikator price action and volume yang akan menunjukkan persentase kenaikan tertinggi pada harga saham.

Price action bisa dipahami sebagai landasan analisis teknis, sementara volume akan memberikan konfirmasi terkait kuat-lemahnya price action sehingga kelanjutan tren bisa diketahui.

Perlu diketahui, pada dasarnya, indikator-indikator sebelumnya pun memanfaatkan price action and volume sebagai dasar analisis.

 

Hal yang Perlu Dihindari oleh Swing Trader

 

Berikut ini beberapa hal yang perlu dihindari oleh para swing trader, antara lain:

1. Abai terhadap timeframe yang lebih tinggi

Pertama, trader tidak boleh mengabaikan time frame yang lebih tinggi. Pasalnya, untuk bisa memperoleh gambaran pasar secara menyeluruh, timeframe tinggi akan lebih berguna untuk analisis.

 

2. Tidak memiliki strategi exit yang baik

Hal kedua yang mesti dihindari swing trader adalah tidak memiliki strategi exit yang baik. Perlu diketahui, memiliki trade management serta memahami waktu untuk trail stop loss demi menyelamatkan profit adalah ciri-ciri strategi swing trader yang baik.

 

3. Tidak memperhatikan area reversal

Ketiga, jangan sampai tidak memperhatikan area reversal. Pasalnya, jika menemukan zona reversal utama maka trading dengan trend tidak lagi menarik.

 

4. Trading pada range

Selanjutnya, melakukan trading pada range. Lazimnya, saat kondisi pasar tengah trending, di situlah hadir peluang swing trading.

 

5. Tidak memakai analisis fundamental

Hal terakhir yang mesti dihindari swing trader adalah tidak memakai analisis fundamental. Pasalnya, kebanyakan swing trader lebih menitikberatkan hanya pada analisis teknikal. Padahal, trading akan rusak dengan sendirinya jika trader tidak memakai analisis fundamental.

 

Strategi Swing Trading

Beberapa strategi swing trading yang bisa dilakukan oleh seorang swing trader adalah sebagai berikut:

 

1. Melakukan identifikasi trend

Identifikasi tren pasar yang terjadi adalah strategi pertama yang wajib dilakukan oleh seorang swing trader.

 

2. Melakukan analisa teknis

Analisa teknis akan membantu swing trader untuk menentukan apakah akan terjadi kenaikan pada pasangan mata uang maupun pair pada aset crypto.

 

3. Menentukan entry point

Para swing trader harus mampu menentukan titik masuk atau harga saat Kamu memasuki perdagangan di market.

 

4. Mengatur stop loss dan take profit

Dalam hal ini, diperlukan stop loss yang lebih besar untuk menghadapi volatilitas harga sebab perdagangan akan berlangsung lebih dari sehari.

 

5. Menjaga emosi dalam trading, termasuk dalam investasi crypto

Saat perdagangan bergerak melawan arah, swing trader harus tetap tenang.

 

6. Mengelola risiko

Swing trader juga harus mampu mengelola risiko dengan cara melakukan sedikit perdagangan dan tetap berhati-hati agar trading bisa berjalan sesuai dengan harapan.